Sudah jelas, cewek memang beda dengan cowok. Dari sisi fisik saja sudah menunjukkan perbedaan yang signikan antara cewek dan cowok. Masalah fisik ini tidak perlu dibahas lagi di sini karena kamu-kamu sudah dianggap tahu dan mengerti. Kalau nggak, mending kamu tanya sama ibu kamu sendiri biar komunikasi dengannya makin asyik setiap harinya. Setuju, kan?
Perbedaan fisik antara cewek dan cowok pun berimbas pada masalah pola pikir. Makanya, nggak heran kalau cewek lebih mementingkan masalah penampilan dengan sering dandan. Mulai dari berpakaian mewah, perhiasan yang tersampir, sampai wewangian yang membuat orang lain—terutama untuk menarik perhatian kaum cowok—dapat mencium aromanya. Hal ini pun normal karena kecenderungan kaum cewek dan pesona tubuh ini memang sudah Allah anugerahkan khusus untuknya. Tanpa perlu di-make up pun, sudah dari sananya kalau para cowok akan tertarik dengan pesona cewek.
Belum lagi dengan masalah ‘dalam’ yang berhubungan dengan sifat dan perasaan kaum cewek. Bagaimana perasaan cewek yang lebih sensitif dibandingkan cowok? Sifat cewek yang sangat pemalu dan mudah menangis. Sifat cewek yang memiliki rasa sayang lebih dan juga tingkat kesabaran yang luar biasa. Termasuk juga dengan kekuatan fisik yang berada di bawah kekuatan para cowok. Jadi, wajar kan kalau para cewek kesannya lebih lemah dibandingkan para cowok? Tetapi semua ini bukanlah kelemahan cewek, justru merupakan keunggulan bahwa cewek diberi sifat-sifat seperti ini tidak lain adalah untuk menjadikannya seorang wanita yang tegar dan sabar dalam mengasuh anak-anak dan keluarganya pada saat nanti, sebagai pendamping yang saling melengkapi bersama sang suami. Ceile….
Perlu kamu ketahui bahwa daya yang paling kuat di dunia adalah kasih sayang. Kadang-kadang kekuatannya begitu besar sehingga membuat kita merasa sangat takjub. Kasih sayang tidak berhubungan dengan waktu, ruang, atau tempat. Pada kenyataannya, manifestasi kasih sayang paling besar adalah jika berada dalam lingkungan yang penuh kebencian. Mereka yang berada dalam keadaan yang tidak bahagia memiliki kesempatan yang lebih besar untuk menyatakan kasih sayang dibandingkan dengan mereka yang kehidupannya bebas dari masalah.
Sering kita saksikan betapa tegarnya kaum ibu sebagai sumber kasih sayang terbesar bagi keluarganya memperlihatkan hal itu. Ada seorang ibu yang memiliki anak cacat. Awalnya ia selalu mengeluh, “Mengapa ini terjadi terhadap diri saya?” Tapi lambat laun ia mulai belajar bahwa apa pun yang diberikan kepadanya adalah karunia terbesar yang harus disyukuri. Dan jawaban itu pun muncul berupa, “Supaya Anda mengetahui makna kasih sayang yang sesungguhnya.” Tanpa disadari, sang ibu telah dipilih bahwa ia adalah ibu terbaik untuk mengasuh dan membesarkan anak cacatnya. Ia mempunyai banyak tabungan kesabaran, ketabahan, dan rasa kasih sayang yang tidak dimiliki oleh ibu-ibu lain di dunia ini.
So, jangan pernah mau dijadikan cewek yang ‘dianggap’ lemah, apalagi kalau ungkapan itu datangnya dari para cowok. Dibalik ‘kelemahan’ itu sesungguhnya tersembunyi ‘kekuatan’ yang mahadahsyat—bahkan kaum cowok pun tidak memilikinya. Dan yang perlu diingat agar kamu bisa menjadikan pegangan ini sebagai perbekalan, ‘Di balik kehebatan dan keunggulan seorang laki-laki, selalu ada kekuatan taktertandingi dari seorang perempuan yang mendampinginya.’ Nah pertanyaannya, “Bisakah kamu menjadi seorang cewek yang seperti itu?”
Sisi Psikologis
Para ahli psikologi membedakan cewek dan cowok dari otaknya. Otak manusia terdiri dari dua bagian, sisi yang kanan dengan sisi yang kiri. Setiap sisi bertanggung jawab untuk fungsi yang berbeda. Dalam otak cewek, lebih banyak serat penghubung dan serat ini lebih besar dibanding yang terdapat pada otak cowok. Ini membuat cewek memiliki kecenderungan lebih besar untuk menggunakan kedua sisi otak secara bersamaan. Sehingga, cewek lebih pandai berbicara dan lebih pandai menjalin hubungan atau berinteraksi dengan individu lain. Tetapi, cewek cenderung menggunakan emosi ketika memproses informasi dan kala berkomunikasi.
Nggak heran, kan, kalau cewek bisa melakukan dua pekerjaan sekaligus seperti berbelanja di tukang sayur sambil bergosip ria. Weleh-weleh. Sedangkan cowok, ketika asyik mencuci mobil dan dititipkan pesan apabila ada tukang sayur yang lewat agar dipanggilkan, tetap saja cuek ketika suara tukang sayur berteriak kencang di depan rumah. Jawabannya paling-paling, “Yaaah … sorry, aku nggak dengar. Nanti deh, kalau ada yang lewat lagi bakalan aku panggil….”
Sebaliknya, cowok memiliki kecenderungan lebih banyak menggunakan sisi kiri otaknya. Dengan demikian, mereka lebih banyak menggunakan logika dan pemikiran rasional. Cowok juga cenderung mempunyai koordinasi mata-tangan yang lebih baik, sehingga sangat membantu di saat berolahraga dan melakukan kegiatan mekanis ataupun membaca peta. Sejak lahir, cowok umumnya lebih tertarik pada benda-benda, sedangkan cewek cenderung pada wajah manusia. Hal lain yang menarik untuk diketahui adalah, “Cowok umumnya tidak bisa memikirkan beragam hal dalam waktu bersamaan. Mereka harus menutup dulu satu pintu pemikiran untuk bisa mulai membuka pintu pemikiran baru,” kata Thomas Whiteman, ahli psikologi Amerika. Pantas saja, ya, kalau cowok yang lagi mencuci mobil tidak bisa mendengar teriakan kencang sang tukang sayur?! “Berbeda dengan cewek,” tambah Whiteman, “mereka bisa mencampur semua pemikirannya dalam satu waktu, sehingga emosi, logika, percintaan, dan komunikasi bercampur menjadi satu.”
Nah, perbedaan ini merupakan sumber kesalahpahaman terbesar antara cowok dan cewek. Cowok dengan ciri khasnya—mampu mengkotak-kotakkan pemikiran—di mata cewek menjadi tampak dingin, tidak kenal belas kasihan, dan tidak emosional (karena mereka memiliki kemampuan mematikan emosi mereka). Sebaliknya, cowok sering berpikir bahwa cewek terlalu emosional dan tidak rasional, hanya karena emosi dan logika berinteraksi lebih banyak dalam pikiran cewek.
Menanggapi teori tentang perbedaan cowok dan cewek di atas, Yati Utoyo Lubis, psikolog dari Universitas Indonesia, mengatakan, “Ada penelitian yang mengatakan bahwa perbedaan-perbedaan itu kini dianggap lebih cenderung stereotype atau klise.” Menurut dosen Fakultas Psikologi UI ini, karena pada kenyataannya sikap atau pola pikir seseorang, baik cowok maupun cewek, sangat bergantung pada latar belakang di mana dan bagaimana seseorang dibesarkan. “Kalau dikatakan cewek lebih emosional sedangkan cowok tidak, pada kenyataannya banyak juga cowok yang lebih emosional ketimbang cewek. Jadi, menurut saya, selain memahami perbedaan seperti yang dijelaskan dalam teori di atas, yang harus dipahami juga adalah manusia berkembang sesuai pola asuh yang ia terima. Seorang cewek yang dibesarkan di lingkungan yang terbiasa mengutamakan logika ketimbang emosi, maka kemungkinan besar ia akan tumbuh dengan cara berpikir seperti itu. Demikian juga cowok. Bila ia dibesarkan di lingkungan atau budaya yang lebih mengutamakan emosi dan perasaaan, maka ia pun akan lebih mengedepankan perasaan daripada logika. Pendeknya, saya percaya bahwa budaya, kebiasaan, ataupun pola asuh, akan sangat mempengaruhi kepribadian seseorang,” ungkap Yati.
Sehingga, menurut Yati, persoalan terbesar yang dihadapi cowok dan cewek adalah berbedanya harapan dan kenyataan. Cowok berharap cewek memahami dirinya, cewek pun demikian. Saran Yati, untuk bisa serasi dalam menjalin hubungan adalah menyesuaikan harapan dan kemampuan individu. Contohnya, jangan berharap cowok kamu akan memberikan ucapan selamat saat kamu berulang tahun bila si dia lahir dan besar di lingkungan dan budaya tidak ekspresif. Sebab, memberi ucapan selamat dan merayakan suatu peristiwa bukanlah hal yang biasa baginya.
Fokus Cowok vs Fokus Cewek
- Saya vs Kita
- Saya bertindak vs Kita membicarakan
- Saya berjuang untuk mendapatkan tempat saya di dunia ini vs Kita mengatur cara hidup bersama
- Saya mengendalikan orang lain vs Saya berusaha melibatkan orang lain
- Saya berusaha membuat kebutuhan saya dipenuhi vs Saya senang melayani atau memberi perhatian
Thomas Whiteman, yang juga banyak menulis buku tentang hubungan keluarga, melakukan penelitian terhadap 100 cewek lajang di negerinya. Dari hasil penelitiannya terungkap bahwa cewek-cewek itu ingin sekali mengubah para cowok. Ada tiga hal yang paling ingin mereka ubah. Pertama, membuat cowok lebih terbuka dan jujur dalam menjalin hubungan serta lebih ekspresif dan peka. Kedua, cowok lebih berani untuk berkomitmen pada suatu hubungan. Ketiga, cowok bisa menjadi pendengar yang baik.
Menurut Whiteman, bila cewek menuntut cowok agar mengubah perilakunya, ternyata cowok pun ingin para cewek ‘tampil beda’. Pasalnya, menurut responden cewek yang terlibat dalam survei itu, cowok memiliki perilaku yang to the point, sederhana, dan logis, sedangkan cewek sangat sulit dipahami. Padahal, di sisi lain, tanpa disadari oleh cewek, para cowok pun ingin agar cewek bisa berpikir logis dan langsung seperti cowok.
Keinginan untuk mengubah perilaku lawan jenis itu, menurut Whiteman, adalah wajar. Karena, cowok dan cewek sesungguhnya sama-sama lelah menghadapi ‘perseteruan’ yang ada. Keduanya menyadari, persamaan cara pandang, perilaku, dan lain sebagainya merupakan kunci dari serasinya hubungan cowok dan cewek. Menurut John Gray, dalam bukunya, ‘Men, Women, and Relationships’, cowok dan cewek tidak harus sama dalam segala hal. Yang lebih penting sebenarnya adalah mereka menyadari adanya perbedaan itu dan berusaha saling memahami. Sehingga, bisa saling mengisi kekurangan masing-masing dan hidup berdampingan dengan bahagia berbasis toleransi. “Perbedaan itu sangat unik dan sangat memperkaya masing-masing jiwa individu,” ungkapnya.
Ditambahkan oleh Thomas Whiteman, perbedaan cowok dan cewek itu memang sudah dari sananya. Jadi, upaya untuk mengubahnya adalah sia-sia. “Lebih baik bila masing-masing memahami, apa saja sih yang berbeda, lalu mencari jalan untuk berkompromi. Bukan dengan cara merugikan yang satu dan menguntungkan yang lain, melainkan dengan solusi yang bisa saling menguntungkan. Win-win solution!” tegas Whiteman.
Cowok menginginkan cewek vs Cewek menginginkan cowok
- Bicara lebih sedikit vs Bicara lebih banyak
- Minta bantuan lebih sedikit vs Lebih bersedia membantu
- Mantap secara emosional vs Menyatakan lebih banyak emosi
- Lebih logis vs Lebih spontan
- Tidak terlalu meresahkan penampilan vs Lebih memperhatikan perasaan cewek
- Lebih menyukai olahraga vs Lebih memberi perhatian
- Lebih cepat saat berdandan vs Lebih sabar
Sumber
0 komentar:
Posting Komentar