Sabtu, 30 Juli 2011

KISAH SEDIH GADIS - GADIS AMOY SINGKAWANG


Kalimantan memang pulau yang indah nan subur, pulau yang memberikan berkah berlimpah berkat sumber daya alamnya yang kaya. Pulau yang dimiliki oleh tiga Negara sekaligus ini merupakan salah satu pulau terbesar di dunia. Memiliki kekayaan alam, tidak sepenuhnya memberikan berkah bagi penduduk sekitarnya. Indonesia memiliki bagian terbesar daerah di Kalimantan tapi ironisnya, Indonesia memiliki penduduk termiskin yang sangat kontras dengan pemilik pulau lainnya seperti Malaysia dan Brunai Darusallam yang hidup dengan mewahnya.

Ketimpangan sosial ini menimbulkan banyak persoalan dalam kehidupan masyarakat Indonesia yang hidup di Kalimantan. Banyak dari mereka yang tidak memiliki pekerjaan walaupun sadar tanah yang mereka pijak telah memberikan triliunan Dollar kepada pemerintah dan sebagian pengusaha. Bila kita mendengar terjadinya eksodus TKI dari daerah sekitar Kalimantan menuju Malaysia atau Brunai, maka kita tidak bisa menyalahkan mereka.
Bagi mereka yang mendapatkan pekerjaan di negeri tetangga, itu adalah sebuah berkah, tapi bagi mereka yang tidak punya pilihan karena tidak dapat bekerja. Mereka hanya mengandalkan satu hal, diri mereka sendiri untuk dikorbankan. Itulah yang terjadi pada gadis-gadis Kalimantan yang banyak terjadi di sebuah daerah Kalimantan Barat, Singkawang. Gadis-gadis remaja yang beranjak dewasa atau disebut Amoy, rela melepas perawan mereka dengan diperistri oleh laki-laki luar yang kebanyakan berasal dari Malaysia, Taiwan, Hongkong dan Brunei.

Singkawang memang kota yang unik, hampir sebagian penduduknya secara garis besar adalah warga keturunan China yang telah hidup di Indonesia selama beberapa generasi dari nenek moyang mereka. Banyak dari mereka yang bekerja sebagai petani, nelayan dan pedagang. Sayangnya, tidak semua penduduknya hidup seperti layaknya keturunan China di beberapa Negara atau kota yang hidup mewah ataupun sederhana. Banyak dari penduduknya hidup dibawah garis kemiskinan yang sangat menyedihkan.

Kata Amoy adalah singkatan bagi gadis-gadis remaja keturunan China yang belum menikah. Boleh dikatakan Singkawang memang indentik dengan julukan lain kota Amoy selain kota seribu kelenteng. Parahnya, singkatan itu tidak semuanya berujung baik, Amoy Singkawang indentik sebagai gudangnya pria-pria yang ingin mencari istri secara instans. Fenomena Amoy yang tersohor itulah yang melahirkan pernikahan lintas Negara.

Pernikahan lintas Negara sepertinya sudah menjadi impian bagi gadis-gadis singkawang untuk mengubah garis hidup mereka yang miskin dengan harapan ketika menikah nanti, sang suami bisa mengubah semuanya. Lucunya lagi, keinginan gadis-gadis Amoy itu menjadi ladang bisnis yang subur bagi segelintir orang untuk mendirikan kantor agen biro jodoh. Jadi selain kantor agen biro tenaga kerja, agen biro jodoh ala makcomblang modern, kini sangat banyak tumbuh subur di Singkawang ( CIC: Selang 15 tahun belakangan ini saja sudah terjadi 55.800 lebih perkawinan lintas negara ini. Dan kebanyakan adalah dengan pria-pria dari negara Taiwan )

Keinginan besar untuk segera lepas dari garis kemiskinan membuat banyak gadis-gadis singkawang mendaftarkan diri ke Biro jodoh untuk dicarikan suami tanpa pernah merasakan cinta. Melihat fenomena itu, tidak heran begitu banyak para orang tua yang berharap melahirkan anak perempuan daripada laki-laki. Padahal tidak semua gadis Amoy ya1ng menikah dengan pria asing menjadi kaya seketika. Karena latar belakang pria yang akan menikahi gadis Amoy tidak akan pernah jelas sebelum gadis Amoy itu tiba di Negara Suami.

Gadis Amoy memang menjadi idaman bagi pria-pria asing untuk dinikahi, selain terkenal dengan tekun dan pekerja keras. Gadis amoy juga terkenal dengan rasa hormat serta pengorbanan yang tinggi kepada orang tua mereka. Itu terbukti dengan kerelaan mereka menikah dengan pria asing hanya untuk membantu perekonomian orang tuanya. Padahal, uang yang didapatkan dari hasil pernikahan itu tidak seberapa besarnya.

Seorang agen biro jodoh menjelaskan kalau seorang gadis Amoy yang menikah, biasanya akan mendapatkan mahar nikah dari suami yang berkisar antara 5-20 juta. Dengan uang sebanyak itu, maka sang anak gadis sudah resmi terjual kepada pria yang meminangnya. Celakanya dalam tradisi kebudayaan China, anak gadis ketika menikah dianggap telah lepas dari garis keturunan keluarga, itu terlihat dari hilangnya marga sang gadis mengikuti suami.

Gadis Amoy yang menikah tanpa cinta itu, setelah menikah tidak akan pernah melupakan keadaan orang tua. Biasanya setiap bulan mereka akan mengirimkan uang kepada orang tua, itulah yang membuat banyak orang tua yang berpikir pendek untuk tanpa ragu menikahkan anak gadisnya ketika menginjak usia 14 tahun. Padahal tidak semua pernikahan itu berujung bahagia, bisa jadi malah menjadi petaka.

Seperti yang dikisahkan oleh Asing. Gadis Amoy yang terpaksa menikah dengan pria Taiwan karena ingin membantu orang tuanya yang miskin. Asing menikah disaat usianya 14 tahun. Orang tuanya hanya petani serabutan, ia mendaftarkan dirinya ke agen biro jodoh setempat. Hanya seminggu setelah mendaftar, ia sudah dilamar oleh pria Taiwan berusia 30 tahun atau dua kali lipat umurnya. Dengan mahar sebesar 10 juta, ia pun menikah dan merantau ke negeri suaminya.

Awalnya ia berpikir kalau suaminya adalah orang kaya yang akan mengubah hidupnya, ternyata ia salah. Suaminya berbohong tentang semua kekayaan yang pernah dikatakan. Ketika tiba di Taiwan, ternyata sang suami hanyalah pedagang ikan yang berjualan di pasar. Kalau sudah begitu, Asing tidak punya pilihan selain ikut kepada suaminya, ia tidak bisa lari karena kendala bahasa dan lingkungan yang asing baginya.

Pernikahan itu seolah hanya untuk membuat suaminya memiliki pembantu, terbukti dengan betapa beratnya hidup Asing mengikuti suami. Ia harus membantu berdagang dan mencari ikan di laut. Hatinya miris dan ingin lari dari keadaan tapi tak berdaya, pasportnya ditahan sang suami. Demi membahagiakan orang tua, ia pun terpaksa menutupin semua kesedihan hatinya. Setiap bulan hasil keringat kerjanya dikirim kepada orang tua. Itupun hanya kalau sang suami berbaik hati memberikan uang.

Lain Asing lain pula dengan Alang. Ia menikah dengan pria Hongkong dengan keadaan cacat lumpuh. Ia rela menikah dengan pria itu untuk membantu ibunya yang sudah janda dan adik-adiknya yang masih kecil agar tetap bisa bersekolah. Ia seperti menjadi seorang suster bagi suami yang tidak mampu berjalan, setiap paginya ia harus merawat suami hingga malam. Tapi, sekali lagi.. Demi harapan besar agar hidup keluarganya berubah, ia menutup mata hatinya dan pasrah terhadap takdirnya.

Asing atau Aling hanya sebagian kecil dari ribuan gadis-gadis amoy yang berjuang hidup untuk orang tuanya. Banyak lagi yang tidak beruntung hingga mengalami siksaan fisik , cacat dan lebih buruk lagi dijadikan pelacur oleh suaminya sendiri. Mendengar hal-hal seperti itu, agen biro jodoh malah tidak pernah sepi dari gadis-gadis lugu yang tak berdaya karena kemiskinan untuk mengantri menunggu giliran takdir mereka selanjutnya..

Sungguh pilu melihat keadaan anak-anak Indonesia yang harus hidup tanpa nurani yang mampu berkata ataupun menjerit. Pernikahan ala export itu telah menjadi bagian daripada sindikat penjualan manusia secara legal. Tapi semua pihak tidak pernah bisa berdaya melihat kejadian fenomena ini. Mereka hanya bisa berharap kepada Tuhan agar fenomena ini berakhir, untuk berharap kepada pemerintah rasanya seperti bicara dengan burung didalam sangkar...
BAGIKAN

17 komentar:

jasa pembuatan website mengatakan...

Semoga kedepannya kehidupan mereka lebih baik

Unknown mengatakan...

Cin cin choi ko amoy

Unknown mengatakan...

Kebanyakan ortunya mata duitan

vfaa mengatakan...

Iyalah kan disana etnis chinesse, so orang sabodo amat... makanya sampai sekarang singkawang yh kayak gitu2 ajah gak berubah, coba kl kebalikan pasti banyak yg mencaci maki pemerintah, unuk rasa, dimana APBN, dimana peran pemerintah, kemudian ad ORMAS, dimana peran menteri sosial, menteri perempuan, disorot mediamasa, dlsb... makanya kawan2 minoritas ayo berjuang untuk sesama minoritas... Minoritas kreatif.....

vfaa mengatakan...

Iyalah kan disana etnis chinesse, so orang sabodo amat... makanya sampai sekarang singkawang yh kayak gitu2 ajah gak berubah, coba kl kebalikan pasti banyak yg mencaci maki pemerintah, unuk rasa, dimana APBN, dimana peran pemerintah, kemudian ad ORMAS, dimana peran menteri sosial, menteri perempuan, disorot mediamasa, dlsb... makanya kawan2 minoritas ayo berjuang untuk sesama minoritas... Minoritas kreatif.....

vfaa mengatakan...

Iyalah kan disana etnis chinesse, so orang sabodo amat... makanya sampai sekarang singkawang yh kayak gitu2 ajah gak berubah, coba kl kebalikan pasti banyak yg mencaci maki pemerintah, unuk rasa, dimana APBN, dimana peran pemerintah, kemudian ad ORMAS, dimana peran menteri sosial, menteri perempuan, disorot mediamasa, dlsb... makanya kawan2 minoritas ayo berjuang untuk sesama minoritas... Minoritas kreatif.....

Anonim mengatakan...

Jangan bilng ortu tu mata duitan lo klo gak mata duitan ngapain juga lo kerja cari uang

Anonim mengatakan...

Jangan bilng ortu tu mata duitan lo klo gak mata duitan ngapain juga lo kerja cari uang

Unknown mengatakan...

Ada kisah bahagia nya gak yah. Masa seudah nikah semua gadis singkawang jd susah. Mungkin ada yg jadi bahagia juga. Apa persentasenya kecil skali yah..miris..turut prihatib. Jadi pengen nikahin org sana..Eh.

Anonim mengatakan...

urus hidup masing2 saja.,. gak usah sibuk klean.. hidup klean aaja blm beres.. sok coment hidup emng org indo gak berguna klean.

Mted21 mengatakan...

Gue yakin 5th kedepan jauh lebih baik #DoaKita

Mted21 mengatakan...

Gue yakin 5th kedepan jauh lebih baik #DoaKita

Lilly mengatakan...

mau bonus 10ribu klik daftar poker disini
http://www.acehpoker.com/ref.php?ref=LAHAN888
depo 10ribu dapat bonus 10ribu
untuk member baru daftar.
Game Bola acehbet bonus 20%
Game casino acehbet bonus 10%
dan ada game bola dan casino
dan game nomor singapore
dan game nomor hongkong
www.acehbet.com
www.aceh4d.com

Khatulistiwa mengatakan...

Itu dulu. Skr tdk spti yg tertuang dlm tulisan ini 10 thn yl kejadian mmg spti itu.

Khatulistiwa mengatakan...

Itu dulu. Skr tdk spti yg tertuang dlm tulisan ini 10 thn yl kejadian mmg spti itu.

obat batuk bayi 6 bulan mengatakan...

Ini menunjukan bahwa tidak semua etnis Tiong Hoa hidupnya makmur dan berkecukupan. Tapi kelebihan etnis Tiong Hoa Singkawang juga sebagai pekerja keras dan nggak gengsian kalau bekerja, saya banyak melihat mereka cukup sukses pada saat merantau ke kota besar dengan merintis usaha dari 0. Mereka tidak malu mengerjakan pekerjaan kasar, gigih dan tekun sampai akhirnya sukses. Semoga banyak amoy singkawang yang punya kesempatan untuk mengubah nasib nya ya

edy mengatakan...

Sekilas info coba saja amoy2 tooo cari kerja ditanah jawa terutama di kota jogjakarta (DIY)disini msh bny lahan unk buka usaha lhoo krn jogja kota maju yg bny di datangi oleh berbagai2 pulau2 slrh indonesia mrk cari usaha&dagang kebany kan mrk cari kota jogjakarta lhoo krna jogja terkenal kota dagang&kota pelajar jdi bny para pendatang dr berbagai pulau2 di indonesia dtng ksini unk berdagang& rata2 mrk smua sukses dan bny untung unk dibawa plgnya bgt.Nah jika amoy2 mau ke jogjakarta silahkan kami welcome kami doakan smoga berhasil yaa jgn kluar negri dsna blm tentu dpt kerja tpi disiksa lhoo mending lari ke tanah jawa saja kota jogjakarta kan msh negara indonesia iyakan selamat mencoba amoy2 Tuhan Yesus mbrkatimu amin GBU.

Posting Komentar

previous previous