Sabtu, 30 Juli 2011

KISAH MISTIS WISATA DI CURUG

Curug Nangka
Ini adalah kisah tentang pengalaman kami sewaktu menginap di daerah Curug dekat Curug nangka di villanya teman saya kira-kira tahun lalu.
Singkat cerita.. Kami semua anak-anak kompleks saya yang berjumlah 12 orang sedang berlibur iseng ke Villanya teman saya yang bernama Angga. Villanya Angga lumayan besar dan enak dengan tersedianya bilyard, karaoke, kolam renang, dll, pokoknya kami sampai dan bersenang-senang.
Ketika hari sudah mulai malam kami memang sedang santai berkopi ria sambil bercerita-cerita seram wihhh… Disaat sedang bercerita-cerita temen saya yang bernama Adi mendengar suara wanita, tapi suaranya haluss sekali, nyaris tidak terdengar. Tapi dia berfikiran mungkin salah dengar.
Malamnya kira-kira pukul 21.00 kami semua sedang pengen jalan cari minuman dan makanan ke kota Bogor. Adi pun ketika melewati kebon-kebon di sekitar jalanan turun, seperti melihat bayangan dan suara-suara halus tersebut, tapi karena dia cuek dia tetap saja santai. Sampai di Bogor tidaklah terjadi apa-apa malahan kami sempat-sempatnya ke sebuah rumah tua di Bogor untuk sekedar test nyali walaupun yang masuk ke dalam rumah tersebut hanya 3 orang: saya, Adi dan teman saya bernama Dimas.
Ketika masuk di rumah tersebut, saya merasakan hawa yang luar biasa tidak enaknya sampai-sampai badan pun terasa keringat dingin. Terus saya mengajak mereka untuk keluar saja dari tempat tersebut. Karena rumah tersebut sangat tua sampai-sampai di dalam rumah tersebut tumbuh sebuah pohon yang sudah lumayan besar dan tanpa penerangan sama sekali selain lampu dari handycam. Adi pun merasa badannya sudah mulai tidak enak.. kami pun memutuskan keluar dan kembali ke Villa kami di Curug. Ketika kami kembali sampai di Villa kami, semua hendak tidur di lantai atas yang memang cukup besar, semua bisa kumpul disana..
Malam pun mulai larut, yang bangun tinggal saya, Adi dan 2 orang kawan saya, kami masih bercerita-cerita ketika terdengar suara lemari di bawah terbuka pelann sampai berderit NGIKKKK… terus saya bertanya kepada Adi “siapa Di dibawah?”, karena takut ada rampok atau apa saya liat ke bawah tapi ternyata tak ada apa-apa hanya memang lemari dapur yang seharusnya tertutup rapat terbuka. Ketika saya hendak menaiki tangga terdengar suara perempuan sekilas, mendadak saya merasa bahwa disini ada penunggunya. Saya pun sampai di atas menceritakannya ke Adi. “Untung saya gak pernah liat yang gitu-gitu” kata dia..kami pun tidur.
Hari sudah larut sekali, ketika itu Adi merasa kok ada yang ga enak yah dibadan dia ketika sedang tidur, dia pun terbangun dan mendapati dirinya ternyata ada di belakang hutan dibelakang Villa yang kira-kira 2 kiloan dari Villa. Takut bukan kepalang lagi dia.. Mendadak terdengar suara khas tertawa yang panjang. Dia pun berlari menuju arah Villa yang kebetulan dia memang sudah hafal arahnya.
Baru jalan beberapa langkah, dari arah rerumputan semak-semak muncul perempuan dengan pakaian putih kotor bertanah-tanah sambil (ngesot) mendekati dengan muka menyeringai, matanya yang tanpa kelopak mata, mendekati sambil mengikik pelan. Tangan nya seperti kulit dengan tulang saja terjulur ke arah Adi.. Adi pun lari tunggang langgang sambil berteriak yang suaranya tidaklah keluar..
Tiba-tiba ternyata dia terbangun mendapati dirinya masih dilantai 2 atas dan memperhatikan sekeliling semua, anak-anak masih ada sedang tidur fiuhh.. “Aku bermimpi pikirnya”. Belum ada berapa detik dia berfikir seperti itu, tiba-tiba entah mengapa dia melirik ke arah tangga yang ternyata ada sesosok wanita mengambang yang ada dihadapannya sedang memunggunginya. Tak bisa berkata-kata Adi ingin rasanya berteriak tapi suaranya tak keluar dan kami pun semua sudah pulas. Sambil bergoyang seperti tertiup angin wanita tersebut seperti hendak berbalik arah menatap Adi. Adi yang sudah terpaku hanya bisa diam sambil menahan rasa takutnya yang sudah amat sangat. Tiba-tiba disaat seperti itu karena tidur diposisi yang agak pojok sebelahnya adalah dinding, persis ketika dia menatap ke wanita tersebut muncul lah 1 sosok lagi yang sepertinya tinggi kurus dengan tak ada wajahnya persis di sampingnya.. Menembus dinding dengan pelan seperti tertiup angin dia langsung mendekat, terus mendekat sampai dengan jarak 15 Centimeter ke wajah Adi, dan memegang tangan Adi dengan tangannya yang kata Adi dinginn sekali rada kasar seperti sisik sambil bersuara shhhhhh…Adi pun tak kuasa lagi langsung mendadak gelap (pingsan mungkin).
Esoknya kami semua terbangun dan Adi masih saja (kami pikir) tertidur dan baru bangun jam 2 siang, langsung berteriak dan minta tolong. Diceritakannya kepada kami tentang yang dia alami semalam. Awalnya kami sempat tertawa-tawa, menurut kami karena dia agak takabur bilang tidak pernah lihat yang gitu-gituan jadi dia yang dikasih liat..dan ternyata bekas tangan yang dipegangnya pun agak ke ungu-unguan bengkak. Kebetulan saya foto di handphone saya yang bisa diperlihatkan suatu saat nanti berbentuk telapak tangan. Sekarang sih bekasnya sudah hilang setelah beberapa hari berlalu. Itulah pengalaman teman saya Adi.


BAGIKAN

0 komentar:

Posting Komentar

previous previous