Sabtu, 30 Juli 2011

MAD GASSER OF MATTOON, MISTERI ORANG GILA PENYEBAR GAS DARI MATTOON

Lebih dari 50 tahun yang lalu, media-media di Virginia dan Illinois dihebohkan dengan sosok misterius di dalam kegelapan yang menyerang para penduduk.dengan gas berbau aneh. Misteri yang sering sering disebut “Mad Gasser of Mattoon” atau “orang gila penyebar gas dari Mattoon” ini termasuk salah satu misteri besar dunia yang belum terpecahkan.
Peristiwa ini bermula pada tahun 1933.
Pada pukul 10 malam, tanggal 22 Desember 1933, sebuah kota kecil bernama Botetourt County, Virginia, sudah terlihat sepi. Pada malam ini, untuk pertama kalinya oknum yang disebut orang gila penyebar gas akan segera beraksi.
Nyonya Cal Huffman masih terjaga saat itu.
Tidak berapa lama kemudian, ia mencium bau manis yang aneh di dalam rumahnya. Seumur-umur, ia belum pernah mencium bau seperti ini. Nyonya Huffman merasa pusing, namun bau itu segera sirna.
Pada pukul 22.30, bau itu datang kembali. Kali ini sensasi yang ditimbulkannya lebih kuat sehingga delapan orang anggota keluarga Huffman dan seorang tamu bernama Ashby Henderson yang sedang menginap merasakan efeknya.
Semua yang mencium bau itu mulai merasakan mual, pusing, kram pada wajah dan sesak nafas. Alice, putri Nyonya Huffman yang berusia 20 tahun merasakan akibat yang paling parah. Ia mengalami sesak nafas yang sangat parah sehingga harus diberikan nafas buatan. Untungnya nyawanya berhasil diselamatkan. Namun, beberapa minggu setelah peristiwa itu, ia masih sering mengalami kram pada anggota tubuhnya.
Tidak ada yang bisa menjelaskan darimana bau itu berasal. Namun, Mr. Huffman yakin kalau ia melihat sesosok pria melarikan diri di kegelapan malam. Ketika polisi memeriksa lokasi kejadian, mereka hanya menemukan sebuah jejak sepatu hak tinggi di dekat jendela.
Dua hari kemudian, bau misterius itu kembali muncul di Cloverdale.
Mr. Clarence Hall dan istrinya sedang berada di rumahnya. Saat itu pukul sembilan malam. Kemudian, penciuman mereka menangkap bau manis aneh yang sangat kuat. Dengan segera keduanya merasakan lemas dan pusing.
Sekali lagi, tidak ada yang bisa memastikan asal bau misterius itu. Polisi yang menyelidiki kasus ini menemukan kalau bau tersebut ternyata terkonsentrasi pada sebuah lubang paku di jendela. Polisi percaya kalau lubang ini telah digunakan untuk menyemprotkan gas berbau itu kedalam rumah.
Ini berarti ada oknum yang bertanggung jawab atas serangan ini!
Sekarang, serangan gas berbau ini dan kemungkinan adanya oknum jahat yang menyebarkannya telah menarik perhatian media.
Pada tanggal 11 Januari, serangan itu berlanjut lagi. Juga pada pukul 10 malam, Nyonya Moore dari Howell’s Mill, melaporkan adanya suara-suara aneh di halaman yang diikuti dengan sosok bayangan berkelebat dekat jendela yang telah lama pecah. Segera setelah itu, nyonya Moore mulai mencium bau gas yang aneh. Mrs. Moore yang lebih waspada segera meraih bayinya dan berlari keluar. Namun, walaupun ia telah bertindak dengan sigap, gas itu tetap saja membuat tubuhnya merasakan kram untuk sesaat.
Pada malam yang sama, GD Kinzie dari Troutville juga mengalami serangan yang serupa. Menurut dokter yang datang memeriksanya, Mr.Kinzie kemungkinan telah diberi gas Chlorine yang berbahaya.
Pada tanggal 16 Januari, Mr. FB Duval yang tiba di rumahnya pada pukul 23.30 menemukan kalau keluarganya telah diserang oleh sang penyebar gas. Dalam perjalanannya menuju kantor polisi, ia melihat sekelebat sosok manusia sedang berlari menuju mobil yang ada di dekat situ. Mr. Duval mengejarnya, namun sosok tersebut menghilang dalam kegelapan.
Beberapa penduduk lain juga melaporkan serangan serupa yang berlangsung hingga tanggal 28 Januari ketika lima orang di kediaman Ed Stanley di Colon Siding mengalami pusing akibat bau gas tersebut. Salah seorang dari mereka, Frank Guy, berhasil mendapatkan udara segar sehingga mendapatkan kesadarannya kembali. Ketika itu ia sempat menyaksikan empat pria sedang berlari di dekat hutan kecil. Frank meraih senjata dan menembak. Namun, sepertinya tidak mengenai pria-pria tersebut.
Keesokan harinya polisi yang mulai menyadari bahaya serangan-serangan ini telah menyediakan hadiah sebesar $ 500 bagi siapa saja yang bisa memberikan keterangan mengenai para penjahat penyebar gas. Jumlah ini cukup besar untuk ukuran saat itu.
Serangan terakhir yang terjadi pada tahun 1934 terjadi pada tanggal 11 Februari ketika lima laporan serangan masuk ke kantor polisi.
Pada hari itu juga, polisi menemukan sebuah botol kecil berisi cairan di salju di sekitar rumah korban serangan di Botetourt. Keesokan harinya, polisi berhasil mengetahui kalau cairan itu adalah campuran dari cairan yang tidak berbahaya bagi manusia, kurang lebih seperti penyemprot serangga yang ada di setiap rumah tangga.
Setelah penemuan bukti kecil itu, entah kenapa seluruh serangan gas tiba-tiba berhenti. Tidak ada lagi laporan-laporan yang masuk dan orang-orang mulai berspekulasi kalau apa yang telah terjadi dalam beberapa bulan ini mungkin hanyalah sebuah histeria massa.
Harian Roanoke Times bahkan dengan yakin menurunkan editorial yang berjudul “Tidak ada penyebar gas di Roanoke.
Tetapi 10 tahun kemudian, orang gila penyebar gas kembali beraksi.
Kali ini serangan-serangan tersebut terjadi di Mattoon, Illinois, yang dimulai pada akhir Agustus 1944. Serangan ini berlangsung hingga beberapa minggu.
Pada pagi hari tanggal 31 Agustus, Urban Raef terbangun oleh bau menyengat yang segera membuatnya menjadi pusing dan muntah-muntah. Istrinya yang berniat bangun untuk mencari tahu segera menyadari kalau tubuhnya sendiri telah mengalami kram dan tidak bisa bangun dari tempat tidurnya.
Pada tanggal 2 September 1944, Seorang perempuan bernama Aline Kearney sudah berbaring di tempat tidur sambil membaca surat kabar ketika ia mencium bau gas yang manis dan sangat kuat. Bau itu membuat ia dan anak perempuannya yang berusia tiga tahun menjadi mual-mual. Ketika Aline mencoba untuk bangun dari tempat tidurnya, ia menemukan kalau ia tidak bisa menggerakkan kakinya.
Ketika menemukan kakaknya dalam keadaan seperti itu, adik Aline yang sedang menginap di rumah itu segera menghubungi polisi.
Ketika polisi datang dan menyelidiki, mereka tidak menemukan sesuatu yang mencurigakan. Namun, pada pukul 12.30 malam itu, ketika suami Aline yang berprofesi sebagai supir taksi pulang, ia menemukan seseorang sedang mengendap-endap di samping rumahnya. Ia mengejarnya, namun penyelinap itu berhasil melarikan diri.
Apa yang dialami oleh Aline Kearney segera menjadi sensasi dengan cepat. Media-media mulai memberitakan kalau orang gila penyebar gas yang pernah meneror Virginia 10 tahun yang lalu telah datang ke Illinois.
Lalu, media mulai menjuluki oknum penyebar gas itu dengan berbagai julukan. Mulai dari Mad Gasser of Mattoon, Anesthetic Prowler atau Phantom Anesthetic. Figur misterius ini kemudian dianggap bertanggungjawab atas serangan-serangan yang menyusul pada minggu-minggu berikutnya.
Setelah pemberitaan oleh banyak media, beberapa orang mulai melaporkan terjadinya serangan serupa. Mereka mengklaim kalau serangan gas yang dialami telah menyebabkan mereka mengalami pusing, kelumpuhan, mual dan muntah.
Pada tanggal 5 September, Nyonya Carl Cordes melaporkan penemuan sebuah kain kecil basah di serambi rumahnya. Ketika ia memungutnya, ia mencium bau yang sangat kuat.
“Rasanya seperti lumpuh.” Katanya. “Suamiku harus membantu aku masuk ke dalam rumah. Segera bibirku mulai membengkak dan langit-langit mulut dan tenggorokanku terasa seperti terbakar. Aku mulai memuntahkan darah dan suamiku segera memanggil dokter. Dibutuhkan waktu sekitar dua jam hingga aku merasa normal kembali.”
Para penduduk Mattoon mulai diliputi ketakutan.
Ada alasan lain mengapa ketakutan ini lumayan cepat menyebar. Pada saat itu, perang dunia II sedang berlangsung dan media-media nasional di Amerika pernah memperingati kalau pasukan Nazi mungkin menggunakan gas racun untuk menyerang warga sipil. Jadi, para penduduk mulai menghubung-hubungkan peristiwa ini dan bertanya-tanya apakah Nazi terlibat dalam serangan-serangan ini.
Pada minggu-minggu berikutnya, pihak kepolisian menerima beberapa laporan serangan setiap malam. Banyak korban melaporkan kalau mereka melihat figur tinggi berpakaian hitam yang terlihat berlari dari halaman rumah mereka sesaat setelah serangan terjadi. Selain itu, ada yang melaporkan melihat asap berwarna biru dan mendengar suara berdengung yang aneh.
Karena polisi tidak kunjung memecahkan misteri ini, para warga berinisiatif membentuk kelompok ronda yang menyisir jalan setiap malam. Namun usaha ini tidak juga membawa hasil.
Pada tanggal 13 September, korban serangan gas telah mencapai lebih dari 30 orang.
Namun, setelah tanggal itu, tidak ada lagi laporan adanya serangan. Seakan-akan, orang gila penyebar gas dari mattoon telah memutuskan untuk berhenti total. Akibatnya, polisi yang belum berhasil mengumpulkan petunjuk yang memadai menemui jalan buntu dan misteri ini menjadi tidak terpecahkan hingga saat ini.
Selama lebih dari setengah abad, para penulis, peneliti dan sejarawan mencoba untuk melihat kembali kasus ini dan berusaha menjelaskan apa yang sesungguhnya terjadi di Botetourt County dan Mattoon pada saat itu. Walaupun kasus ini tidak membawa korban jiwa, situasi kasus yang misterius telah menarik perhatian banyak peneliti sehingga orang gila penyebar gas dari Mattoon dikategorikan ke dalam misteri penyerang siluman sejajar dengan Jack si tumit pegas.
Beberapa penulis cenderung menganggap peristiwa ini sebagai contoh histeria massa. Ini terlihat dari headline harian Roanoke Times yang beranggapan kalau sesungguhnya tidak pernah ada orang gila penyebar gas. Teori ini kemudian didukung oleh pihak kepolisian yang menyimpulkan kalau peristiwa ini adalah histeria massa yang dibantu penyebarannya oleh media. Selama puluhan tahun, kisah ini bahkan sering dijadikan contoh histeria massa yang terjadi akibat perang dunia dan akibat istri-istri yang ditinggal suami pergi berperang.
Salah satu contoh media yang dianggap membantu penyebarannya adalah Mattoon Journal Gazzette yang membuat pemberitaan dengan headline “Mrs.Kearney dan putrinya korban pertama.”
Pada saat itu, belum diketahui apakah akan ada korban berikutnya. Namun, judul pemberitaan yang provokatif itu dianggap telah membantu menimbulkan histeria yang berkepanjangan.
Teori histeria massa ini juga dikutip dan didukung oleh psikolog bernama Donald M Johnson yang mendokumentasikan kasus Mattoon pada tahun 1945 dan JP Chaplin pada tahun 1959. Menurut para psikolog ini, efek-efek fisik seperti pusing, mual dan muntah sesungguhnya adalah efek dari histeria yang umum terjadi.
Selain teori histeria massa, ada juga teori polusi.
Kesimpulan ini cukup wajar karena bau gas yang menyengat itu dianggap sangat mirip dengan bau gas yang berasal dari polutan atau limbah buangan. Banyak yang bersepekulasi kalau bau itu berasal dari carbon tetrachloride atau trichloroethylene yang memiliki bau manis dan dapat mengakibatkan efek penyakit seperti pada korban.
Pada konferensi pers tanggal 12 September, pihak kepolisian sebenarnya juga sudah mengemukakan kemungkinan ini. Namun, teori ini segera dikesampingkan karena saat itu tidak ditemukan pabrik yang memiliki limbah buangan semacam itu.
Selain teori-teori diatas, ada penulis yang percaya kalau sesungguhnya memang ada oknum gila yang telah menyebarkan gas berbau tersebut. Salah seorang diantaranya adalah penulis bernama Scott Maruna. Bahkan ia yakin kalau ia mengetahui siapa sesungguhnya orang gila penyebar gas tersebut.
Maruna sendiri adalah seorang guru sains yang menulis sebuah buku berjudul “The Mad Gasser of Mattoon: Dispelling the Hysteria”, yang terbit tahun 2003. Ia adalah penduduk asli Mattoon.
Menurut Maruna, peristiwa ini tidak bisa dianggap sebagai histeria massa karena banyaknya laporan yang menyebutkan bau gas yang datang dari jendela dan adanya sosok manusia yang sedang berlari di kegelapan. Jadi memang ada oknum yang menyebarkan gas tersebut.
Menurutnya lagi, pada masa itu, di Mattoon, ada seorang pelajar jenius yang sangat kutu buku. Namanya adalah Farley Llewellyn, seorang pelajar jurusan kimia yang suka bereksperimen dengan berbagai bahan kimia. Suatu hari laboratoriumnya bahkan sempat meledak hingga terdengar sampai ke tetangga-tetangganya.
Maruna percaya kalau Llewellyn adalah orang gila penyebar gas yang sesungguhnya.
Jika memang Llewellyn pelakunya, apa motifnya?
Llewellyn ternyata sakit hati akibat dikucilkan oleh masyarakat karena dicurigai sebagai seorang homoseksual. Jadi selain memiliki kemampuan, ia juga memiliki motif. Karena itu korban serangan tersebut terlihat acak karena ia memang dendam kepada keseluruhan masyarakat. Bahkan kebanyakan serangan juga terjadi di dekat rumahnya.
“Farley, sang jenius kimia yang jago dengan bahan kimia adalah penyebar gas yang sesungguhnya.” Kata Maruna.
Ia percaya kalau gas yang disebarkan oleh Llewellyn adalah tetrachlorethane.
Tetapi Maruna gagal menjelaskan peristiwa yang terjadi sepuluh tahun sebelumnya di Botetourt County. Apakah Llewellyn juga pelakunya? Sepertinya hampir tidak mungkin.
Ataukah Llewellyn hanya meniru serangan 10 tahun sebelumnya?
Pertanyaan ini masih belum terjawab hingga sekarang. Dan karena pertanyaan-pertanyaan seperti inilah, misteri orang gila penyebar gas tidak pernah dianggap benar-benar terpecahkan.


BAGIKAN

0 komentar:

Posting Komentar

previous previous