Kini Facebook dan Twitter Masuk Kurikulum Sekolah - Beberapa sekolah di Australia didesak menyediakan kelas khusus untuk mempelajari Facebook dan Twitter. Rencana tersebut diajukan dengan alasan untuk mencegah kekerasan di ranah cyber dan kriminalitas di dunia online.
Asosiasi orang tua di beberapa negara telah mengimbau sekolah-sekolah di sana untuk mengajarkan siswa tentang etiket berinternet serta cara memproteksi privacy dan konten-konten yang sensitif. Langkah tersebut dilakukan setelah terjadi serangkaian kasus bunuh diri di Australia yang diduga akibat dampak dari cyber bullying (kekerasan di dunia cyber), serta posting konten rasis dan seksual.
Pendidikan menggunakan Facebook dan Twitter akan diajarkan di sekolah-sekolah di Australia melengkapi kelas internet sehat yang telah dimulai sebelumnya. Sebuah sekolah khusus laki-laki di Sidney bahkan pernah mengirim surat kepada orang tua murid untuk mengingatkan bahwa anak-anak mereka masih kurang dewasa dalam memahami konseksuensi dari tindakan mereka di situs jejaring sosial.
Asosiasi orang tua dan masyarakat di New South Wales yang mewakili orang tua dari sekitar 2.200 sekolah telah meminta kepada pemerintah agar secara resmi memasukkan kelas jejaring sosial kepada kurikulum pendidikan di Australia. Hal ini dilakukan untuk mengajarkan siswa lebih selektif dalam menyebarkan link-link yang sensitif serta update status yang memancing pertengkaran atau permusuhan.
"Anak-anak terlibat dalam tindakan tanpa memikirkan konsekuensi," ujar seorang juru bicara asosiasi, David Giblin. "Cyber bullying bukan masalah yang mudah hilang dan dilupakan. Anak-anak yang merasa tertekan karena mengalami pelecehan dan kekerasan di dunia maya akan merasa terintimidasi dan depresi yang dapat menjurus kepada tindakan bunuh diri," tambahnya.
Thomas Tudehope, sorang analis sosial media mengatakan, cyber bullying di sekolah-sekolah Australia sudah melebihi batas kontrol dan wajib untuk segera dibuat kurikulum khusus agar anak-anak bisa lebih mengerti cara menggunakan internet dengan bijak. "Kami beresiko kehilangan generasi muda Australia apabila hal ini tidak segera direalisasikan. Anak muda Australia harus memiliki keprihatinan terhadap orang lain," ujarnya.
Asosisasi orang tua juga menambahkan, bahwa kelas khusus jejaring sosial nantinya juga akan membantu guru yang seringkali tidak menyadari potensi resiko dari situs jejaring sosial bagi para siswanya.
Sumber
0 komentar:
Posting Komentar